Rabu, 28 November 2012

Perawatan bayi baru lahir

PDF Print E-mail
  
Setiap orang tua di berbagai tempat pastinya memiliki cara untuk merawat bayinya. Namun, masih ada orang tua yang percaya akan berbagai mitos dan malaha dapat mengakibatkan  bayi mereka menurun kesehatannya. perlu kita ketahui apa saja mitos itu dan bagaimana fakta merawat bayi yang benar?

Mitos yang pertama adalah mengenai memberikan susu botol saat bayi tidur. Ketika bayi terbangun malam, memberikan susu botol terkadang memang lebih praktis. Namun, jika susu dibiarkan dalam keadaan bayi tetap terbaring dan terlalu sering, susu botol itu dapat mengendap di gusi anak dan juga menyebabkan infeksi telinga. Untuk mencegahnya, kurangi memberikan susu botol saat malam. Jika terpaksa, angkat sedikit kepala bayi saat memberikan susu. Saat bayi mulai tertidur, ambil botol susu itu. Jangan biarkan ia tertidur dengan tetap mengenyot botol.

Mitos yang kedua adalah banyak orang tua yang percaya menjemur bayi di pagi hari bisa membuatnya lebih sehat. Memang betul hal tersebut, namun, Anda tidak perlu benar-benar menjemur si bayi setiap hari. Dan sebaiknya juga jangan menghangatkan bayi Anda lama-lama, cukup 10-15 menit saja sebelum jam delapan pagi. Terutama jika bayi Anda berkulit kuning atau putih. Fakta merawat bayi selanjutnya, setelah dijemur, biasanya bayi dimandikan. Anggapan bahwa memandikan bayi dengan air dingin bisa membuat bayi lebih kuat adalah salah. Air dingin bisa menggigil dan metabolismenya terganggu. Sebaiknya mandikan bayi dengan air hangat dan jangan terlalu lama.

Masalah yang sering dihadapi oleh para ibu adalah bayi mengompol dan gumoh. Ada yang bilang semakin cepat bayi berhenti mengompol maka ia semakin pintar. Sebenarnya sampai usia diatas dua tahun, bayi mengompol itu masih wajar. Setelah usia itu, barulah bayi bisa mengontrol kandung kemihnya. Jika hampir usia tiga tahun masih mengompol, barulah Anda berfikir untuk memeriksakannya. Selain mengompol, bayi juga sering mengalami gumoh atau muntah sedikit sesudah makan. Ibu muda biasanya akan panik jika hal ini terjadi. Anda bisa menghindari terjadinya gumoh yang sering dengan memposisikan bayi telentang dengan benar saat makan, tidak memasang gurita terlalu kencang, dan tidak menyuapinya sampai kekenyangan.

Mitos dan fakta merawat bayi yang juga masih rancu di masyarakat adalah seputar menggendong bayi. Bayi, terutama cucu kesayangan biasanya akan digendong sampai besar oleh anggota keluarga. Padahal, menggendong bayi terus-menerus bisa menyebabkan bayi menjadi malas berjalan dan tidak terlatih emosinya. Nantinya, Anda sendiri yang akan kewalahan mengajarinya berjalan. Karena itu melatih bayi berjalan sejak dini ketimbang menggendongnya sebenarnya tidak masalah. Pastikan otot lehernya sudah kuat menopang kepalanya. Sebagai variasi, Anda bisa mengayunkan dan mengangkat si bayi tinggi-tinggi. Cara ini lebih bermanfaat melatih emosi si bayi dan mendekatkan dengan orang tuanya.
Ada 8 perawatan yang perlu dilakukan ibu pada bayinya yang baru lahi :
 1. Perawatan Mata
Kedua mata dibersihkan dengan kapas bersih yang sudah dibasahi dengan air matang. Jangan lupa perhatikan kedua mata bayi yang baru lahir, apakah ada tanda-tanda infeksi mata. Mata yang terinfeksi akan banyak kotoran, putih mata biasanya merah dan kelopak mata membengkak. Apabila ada tanda-tanda tersebut konsultasikan dengan tenaga medis terdekat.

2. Perawatan Wajah
Agar bayi terhindar dari infeksi kulit maka kulit wajahpun harus dijaga kebersihannya dengan cara kulit wajah di seka dengan air matang.

3. Perawatan Mulut
Bila pada mulut, bibir, atau lidah bayi tampak seperti bekas susu yang tebal dan sulit dibersihkan, maka bayi tersebut kena jamur mulut. Apabila ada tanda-tanda tersebut, konsultasikan dengan tenaga medis atau bidan terdekat.

4. Perawatan kulit Bayi
Pada lipatan-lipatan kulit harus senantiasa di jaga agar senantiasa kering, kulit yang lembab akan mudah terkena infeksi. Apabila bayi BAK atau BAB bersihkan dengan air hangat, kemudian dilap sampe kering dengan kain bersih yang halus.

5. Perawatan Tali Pusat
Tali pusat harus senantiasa kering dan tidak berbau, Apabila tali pusat terinfeksi maka akan basah berbau dan merah meradang, bayi akan menangis bila tali pusatnya tersentuh, Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menghindarkan bayi dari penyakit tetanus dan radang selaput otak. Tali pusat yang sehat rata-rata akan terlepas/puput setelah bayi berumur 6-7 hari.

6. Imunisasi dan Vitamin K1
Pastikan bahwa bayi anda sudah mendapatkan suntikan vitamin K 1dan Imunisasi Hb 0 sebelum bayi di bawa pulang dari tempat bersalin.

7. Pemakaian Popok
Ganti popok bayi setiap kali basah oleh air kencing dan tinja. Bersihkan bagian bokong bayi dengan air bersih dan keringkan. Perawatan ini dilakukan untuk mencegah infeksi kulit atau kulit lecet.

8. Memandikan Bayi
Mandikan bayi di ruangan yang cukup hangat dan tak banyak angin. Mandikan bayi 2x sehari dengan mengunakan air bersih dan sabun bayi. Sabun mandi orang dewasa tak boleh dipakai oleh kulit bayi.
Berikut ini adalah hal-hal yang banyak menjadi permasalahan para ibu dalam menghadapi bayinya yang baru dilahirkan:
1.    Apa yang harus dilakukan apabila kulit bayi menjadi kuning?
Bayi cukup bulan terkadang kuning kulitnya dalam hari ke 2-3, hal ini tidak berbahaya karena biasanya akan menghilang dalam waktu 1 minggu. Jemurlah bayi pada pagi hari sebelum jam 10.00 pagi selama 15-30 menit. Hal ini akan mempercepat hilangnya warna kuning pada bayi. Bila kuning timbul dalam 24 jam setelah lahir atau berlangsung
lebih dari 1 minggu, segera bawa ke Puskesmas atau dokter.

2.    Kapan tali pusat akan lepas? Bagaimana cara merawat tali pusat yang benar?
Ada tali pusat yang lepas dalam waktu 5 hari, 7 hari, bahkan dua minggu. Perawatannya sangat sederhana. Keringkan dan bersihkan dengan alkohol 70 persen. Biarkan dalam keadaan terbuka, sebenarnya tak perlu dibungkus-bungkus, kecuali infeksi. Jadi, jangan dipakaikan bedak, abu gosok atau diberi kunyahan sirih dan sebagainya. Nanti malah jadi tetanus dan sarang kuman.
Penggunaan antiseptik pun tak lagi dianjurkan, karena ada kandungan yodium. Kalau pemberiannya berlebihan menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan gondoknya. Pemakaian alkohol pun hanya digunakan sesudah mandi pagi dan sore.

3.    Apakah bayi perlu diberi bedak?
Sebetulnya di Indonesia tak perlu penggunaan bedak, baby oil, baby lotion , dan segala macam. Sebab, tingkat kelembabannya tinggi, hingga permukaan kulit tak pernah kering. Praktek lain yang salah tentang bedak yaitu digunakan untuk membersihkan bekas kencing atau daerah-daerah yang basah karena keringat. Padahal, campuran bedak dan keringat adalah media yang baik untuk tumbuhnya kuman. Sementara permukaan kulit sendiri sudah penuh kuman. Itu sebab, bila tak mandi, terjadi pembusukan oleh bakteri yang ada di permukaan kulit. Apalagi di lipatan-lipatan seperti leher, selangkangan, yang lebih cepat terjadi pembusukan.
Memang tak menyebabkan kematian, tapi banyak beruntusan, dan kadang ada nanah-nanah kecil di lipatan seperti leher. Solusinya, bayi dimandikan. Jangan pakai air panas, kecuali di daerah yang dingin sekali. Pakailah sabun bayi atau sabun khusus, selain untuk membersihkan juga menghambat tumbuhnya koloni kuman.
4.    Bagaimana mengatasi bayi kembung? Perlukah pemakaian minyak telon?
Jika bayi kembung, sebaiknya bayi ditelungkupkan/ditengkurapkan. Kalau banyak angin di perutnya, akan keluar kentut. Sebab, dengan ditelungkupkan, gas di perut akan mencari tempat yang lebih tinggi untuk kemudian keluar. Pemakaian minyak telon jika berdasarkan keyakinan ibu tak apa-apa, maka silakan saja. Tetapi tidak dianjurkan. Untuk diketahui, minyak telon dapat menyebabkan kulit kemerahan pada bayi yang alergi.

5.    Berapa kali bayi buang air besar dalam sehari?
Bila bayi minum ASI, BAB-nya bisa mencapai 12-15 kali dalam sehari. Bahkan, kadang sambil menyusu pun ia bisa BAB, karena enzim pencernaannya belum bekerja dengan baik, gerakan peristaltik ususnya bekerja terus dan lebih hebat, hingga waktu menyusu dia bias langsung BAB otomatis secara. Dengan berjalannya waktu, enzimnya akan semakin sempurna, ASI-nya makin bisa ditahan untuk diserap dulu dan sisanya baru dibuang. Jadi, bayi yang sering BAB bukan berarti mencret, mau pintar atau ngenteng-ngentengin badan seperti banyak anggapan yang tumbuh di masyarakat.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda